KHASIAT DAN MANFAAT PADI


KEMBALI KE ALAM 
KHASIAT DAN MANFAAT PADI
Oryza Sativa L.


Mutiara Klasik :
“Sesungguhnya apabila Padi adalah diibaratkan seorang lelaki, tentu ia adalah seorang yang santun”.
“Segala sesuatu yang dihasilkan bumi mengandung penyakit dan kesembuhan, kecuali Padi. Karena sesungguhnya padi ini adalah obat kesembuhan dan tidak mengandung penyakit”.
Ikhtisar :
Sejarah domestikasi Padi tidak sepenuhnya diketahui. Tetua liarnya, Oryza rufipogon, tumbuh di belahan Asia Tenggara dan Asia selatan. Ada yang berpendapat domestikasi Padi kemungkinan berasal dari lembah Sungai Yangtze dibelahan selatan Cina sekitar 6000 SM. Ahli mengatakan sebaran Padi lebih lambat dibandingkan tanaman pangan lainnya lantaran hidupnya membutuhkan banyak air. Sebagai contoh, padi tidak berkembang sebagai tanaman pangan penting di Amerika Utara hingga akhir abad ke-17. Padi masuk Indonesia diperkirakan dibawa nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1.500 SM.
Uraian Tanaman :
Botani : Rumput berumpun kuat, dari ruas keluar batang banyak yang berakar, tinggi 1,5 – 2m. daun berbentuk garis, 15 – 80 x 2 – 5,5 cm, bagian pangkalnya memeluk batang, bagian ujung meruncing, bagian tepi rata, kasar, kedua permukaannya berbulu kasar keputihan, warna hijau muda sampai hijau tua, ibu tulang daun menonjol dibagian bawah, tulang daun sekunder sejajar dengan ibu tulang daun, lidah tumbuh kuat, 1 – 4mm. Perbungaan malai, mula-mula tersembunyi, terletak diantara kedua kulit sampul yang tebal dan keras, panjang 15 – 40cm, anak bulir beraneka ragam, 7 – 10x3mm, berduri hijau hingga kecoklatan, gundul hingga berbulu. Buah hijau hingga kuning.
Ekalogi : Padi dapat tumbuh pada daerah tropik hingga daerah tropik basah dengan kisaran suhu 25 - 35º C. pada umumnya padi tumbuh baik pada tanah yang cukup drainase dan pergerakan air kearah lateral untuk mencegah kondisi reduksi yang berlebihan. Kondisi tanah yang dikehendaki adalah tanah yang subur, mengandung bahan organik dan agak gembur.
Distribusi : penyebaran jenis ini di Indonesia meliputi hampir seluruh Nusantara, seperti Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Ambon dan Irian Jaya.
Budidaya : tumbuhan Padi diperbanyak dengan menggunakan bijinya, yang disemaikan pada bedengan semai yang dibuat selebar 1 m untuk mempermudah penyiangan dan tanah dilumpurkan hingga kedalalaman 10cm, hingga konsistensinya merata sebelum ditanam. Persemaian tidak boleh dinaungi dan permukaan persemaian harus selalu dalam keadaan basah selama perkecambahan dan permukaan air dinaikan secara bertahap hingga maksimum 4cm sejalan dengan pertumbuhan kecambah. Benih yang digunakan benih yang bermutu baik. Penanaman benih harus menurut garis lurus untuk mempermudah melakukan penyiangan (tanaman lain) gulma. Pada setiap liang ditanam sebanyak 1 – 5 bibit dan ditanam dengan jarak 25 – 30cm. pemeliharaan tanaman padi dengan pemberian pupuk Nitrogen dapat diganti dengan urea dan ZA, pupuk dibenamkan sebelum menanam dan dilumpurkan bersamaan dengan tanah hingga kedalaman maksimum serta memperhatikan keadaan irigasi yang cukup dan pengolahan tanah yang baik.
Semak semusim, tinggi lebih kurang 1 meter. Batang tegak, lunak berongga, warna hijau. Daun tunggal bentuk lanset, ujung runcing, berpelepah warna hijau. Perbungaan bentuk malai, warna putih. Buah batu, bulat telur, warna kuning tua. Biji keras, warna putih atau merah.
Biji dari tumbuhan Padi ini mengalami proses germinasi lalu dikeringkan. Saat akan digunakan cukup diseduh, direbus atau digoreng. Namun apabila digoreng efek memperkuat Limpa-Lambungnya lebih kuat.
Dua kelompok kultivar yang paling banyak dibudidayakan yaitu O. sativa ‘Indica’ yang berbiji panjang dan banyak dibudidayakan di daerah Asia tenggara dan O. Sativa ‘Japonoca’ yang banyak dibudidayakan di Jepanv dan Cina bagian selatan.
Selain beras putih yang biasa dikonsumsi sehari-hari, di Indonesia juga dikenal beras merah dan beras hitam. Warna beras yang bermacam-macam itu akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endosperma dan komposisi pati pada endosperma. Beras ‘biasa
’ yang berwarna putih agak transparan hanya memiliki sedikit aleuron dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20 %. Beras ini mendominasi pasar beras.
Beras merah memiliki gen yang memproduksi antosianin pada aleuron yang merupakan sumber warna merah atau ungu. Beras hitam, disebabkan aleuron dan endosperma memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati kehitaman.
Nama Simplisia : Oryzae Amylum ; Pati Beras

Bagian yang Digunakan : selaput biji, biji, tangkai, akar selaput biji dijemur sampai kering, merang, dan pati.
(beras sebaiknya direbus dengan api kecil sampai matang untuk digunakan sebagai obat dan ini lebih menyehatkan)

Karakter :
Padi memiliki karakter Panas dan Dingin. Ia merupakan biji-bijian yang paling bergizi setelah gandum. Paling baik untuk digunakan sebagai campuran, sedikit mengenyangkan perut, memperkuat lambung, membersihkannya, dan menetap didalamnya.
Para Thobib India mempercayai bahwa Padi merupakan makanan yang paling bergizi dan bermanfaat apabila dimasak dengan susu sapi. Ia mempunyai pengaruh yang kuat dalam menyuburkan badan, menambah sperma, memperbanyak gizi, dan mencernahkan warna.
* Akar, hangat dan manis. Berkhasiat : menghilangkan keringat, membunuh cacing, dan penawar racun.
* Selaput Biji (Kulit Ari) : manis, netral. Masuk jaringan limpa dan lambung. Berkhasiat : memelihara lambung, memperkuat limpa, meningkatkan nafsu makan, dan anti neuritis.
* Pati Beras sifat, dingin berkhasiat : pelembut kulit, peluruh kencing, dan pendingin

Kegunaan :
Padi dapat digunakan sebagai obat beri-beri-sakit panas, mencret, rambut rontok dan keguguran.
Selaput biji : lambung dan limpa lemah, tidak nafsu makan, gangguan pencernaan, rasa penuh didada dan perut, antineuritik, beri-beri, tangan dan kaki kesemutan dan baal.
Biji (beras) : demam, diare, gondongan, rematik, keseleo, radang payudara, radang kulit, dan bisul.
Tajin : disentri, makanan bayi, mencret, muntah darah, dan radang usus.
Merang (tangkai buah) : merawat rambut, dan keguguran.
Pati : pelembut kulit
Akar : keringat berlebih, keringat spontan, filariasis, dan penawar racun.


Kandungan dan Manfaat :
Bulir beras mengandung beberapa kandungan fitokimia larut lemak seperti tokoferol, tokotrienol, dan gama-oryzanol, yang dilaporkan bermanfaat bagi kesehatan.
Kandungan gama-oryzanol secara signifikan lebih tinggi pada Japonica dibandingkan indica.
Total vitamin E 24,2mg/kg untuk japonica dan 17,1 mg/kg untuk indica. Pada beras japonica, kandungan terbanyak berturut-turut alfa-tocopherol, alfa-tocotrienol, dan gama-tocotrienol. Sedangkan pada indica yaitu gama-tocotrienol, alfa-tocopherol, dan alfa-tocotrienol.
Beras : protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan vitamin B1. Juga mengandung Zat putih telur, vitamin A, vitamin B komplek, adenina, kholidina, amilase, dan sitosterin.
Bekatulnya (yakni tepung yang diproses setelah padi ditumbuk dan kulit padi dipisahkan dari bulirnya mengandung serat sekitar 25%. Kandungan serat tinggi tersebut membantu menyerap lemak dalam pencernaan. Minyak yang berasal dari bekatul mengandung vitamin E dan mineral lainnya.

Pemanfaatan :
Bagian yang banyak digunakan dalam pengobatan yaitu minyak bekatul dan beras berwarna. Namun, beberapa suku pedalama di Indonesia seperti di kalimantan bahkan di Jawa Pedesaan menggunakan tumbukan beras putih yang dibuat pasta untuk dioleskan pada muka sebagai tabir surya bagi para wanita yang bekerja di ladang. Kebiasaan masyarakat ini juga mempercayai nasi yang digumpalkan dapat digunakan untuk mengatasi ketulangan (tak sengaja menelan duri).
Pemanfaatan lainnya, Penduduk Shivalik Hills, Himachal Pradesh, India, khususnya distrik Kangra, menggunakan jerami padi Oryza Sativa yang dalam bahasa lokal disebut ‘paraal’ sebagai bahan sampo. Jerami dibakar hingga menjadi abu, kemudian dicampur dengan air lalu diayak menggunakan ayakan anyaman bambu.

Dosis Pemakaian :
Selaput biji (bekatul) : 10-15gr atua 10-20gr direbus lalu diminum.
Untuk pemakaian luar : beras digiling halus bersama bahan yang lain, untuk pemakaian setempat.
Merang
dibakar, lalu tambahkan air. Campuran ini baik untuk mencuci rambut.

Saudaramu
Irfan fauzi
Di kutip dari chanel alqiyanji

1 komentar:

  1. Alhamdulillah ana dapet ilmu baru neh
    sukron ilmu akh

    BalasHapus

Mohon Kritik dan Saran Anda